Baik dan buruknya bangsa saat ini, akan diwariskan kepada generasi
selanjutnya. Sedangkan persoalan dalam sepanjang sejarah ummat manusia akan
selalu ada. Bahkan, pertumbuhan masalah seringkali jauh lebih pesat
dibandingkan dengan kecepatan penyelesaian masalah. Ketidak mampuan dalam
menyelesaikan masalah, menyebabkan krisis multi dimensi. Krisis
multi dimensi politik, ekonomi, sumber daya, sosial, budaya, moral, kepercayaan,
kejujuran, kepemimpinan dan sumberdaya manusia.
SDM yang memiliki karakter kuat (strong positive character) akan
mampu menyelesiakan berbagai problem yang dihadapi. Kita membutuhkan SDM yang
memiliki karakter yang mencerminkan akhlak mulia. Menurut Adhyaksa Dault
(2003), bahwa yang dibutuhkan bangsa ini sekarang adalah blue print (cetak
biru) ke depan mau kenama? Blue Print bangsa ini tidak bias lepas dari akhlakul
karimah.
Karakter yang
tersurat dalam lagu “Bangkitlah Pemudi Pemuda”, yaitu: jujur, ikhlas, kerja
keras, hati teguh dan lurus, pikir tetap jernih dan bertingkah laku halus. Jika
kebanyakan pemuda Indonesia memiliki karakter tersebut, maka terbentuklah
budaya bangsa yang mulai, itulah tanda perubahan zaman.
Semua
perusahaan mempunyai budaya, beberapa perusahaan mempunyai disiplin tetapi
hanya sedikit perusahaan yang mempunyai budaya disiplin. Kalau anda mempunyai
orang yang disiplin, anda tidak memerlukan hirarki. Kalau anda mempunyai
pikiran yang disiplin, anda tidak memerlukan birokrasi. Kalau anda mempunyai
tindakan yang disiplin, anda tidak memerlukan tindakan yang berlebihan. Kalau
anda menggabungkan budaya disiplin dengan etika kewiraniagaan, anda mendapatkan
ramuan ajaib dari kinerja yang hebat.
Secara sederhana disiplin dapat diartikan sebagai kepatuhan terhadap
peraturan baik lisan maupun tulisan. Penelitian menunjukkan, pada beberapa
orang cenderung memiliki pusat pengendalian di dalam diri. Pada disiplin diri,
pusat pengendalian berada di dalam diri, tetapi pada disiplin yang dipaksakan,
maka pusat pengendali berada di luar diri".(Jim Collins, 2004: Good to
Great).
TINDAKAN
yang DISIPLIN akan menghasilkan KEBIASAN (habit), kebiasaan yang melekat pada
seseorang akan membentuk KARAKTER. Tindakan yang konsisten membutuhkan NILAI
(VALUE), PRINSIP dan KEYAKINAN. Nilai adalah Kebenaran yang diyakini seseorang.
Nilai yang disepakati bersama
dalam kelompok atau organisasi disebut dengan NORMA. Norma yang dilakukan
secara bersama-sama dalam organisasi disebut dengan BUDAYA PERUSAHAAN. Sukses
dunia dan akhirat membutuhkan karakter dan budaya (B.S. Wibowo, 2006).
Menurut
penelitian dari Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
(2008), bahwa kepemimpinan pemuda memiliki 7 domain, yaitu: Komunikasi,
Bagaimana membina hubungan dengan orang lain, Memahami diri sendiri , Bekerja
dalam kelompok, Kemampuan manajemen , Learning
skills , dan Kemampuan membuat
keputusan.
Posting Komentar